Filsafah modern telah memajukan
teori-teori dan nilai-nilainya dengan ajakan logis, panjang dan lebar dalam
pagar yang indah dari susunan pemakaian dan pemikiran, namun danya pengecualian
pemisah yang jelas dari segi baiknya budi pekerti dan indahnya tutur kata,
telah membabi buta dari segala akibat-akibat kesesatan itu sendiri, dimana
telah sesat didalamnya umat manusia pada abad yang silam.
Filosof-filosof menggambarkan bahwa asal
kejadian manusia adalah binatang, dari binatang lambat laun berevolusi sampai
pada keadaan yang sekarang. Maka orang yang menggambarkan tentang asal usulnya,
mereka akan menemukan nenek moyang mereka dahuluanya adalah kera-kera atau
gorilla, lalu dengan evolusi pertumbuhan, kini telah sampai pada tingkat
kemanusiaan. Maka sudah tentu baginya akan mencari hukum hidupnya menurut
kehidupan binatang. Dari situ, sosiology pada masa kita kini mengarahkan pada
arah yang sama dimana terletak perbandingan antara kehidupan binatang untuk
menerangkan fitrah manusia, padahal perbandingan antara fihak manusia dan
binatang adalah laksana perbandingan antara langit dan bumi.
Sementara Islam mengatakan kepada manusia
bahwa Allah swt telah menjadikan khalifahnya di bumi ini, tetapi filsafah
modern dan ilmu pengetahuan yang baru, datang mengajarkan kepada manusia bahwa
sesungguhnya kamu manusia adalah hasil evolusi dari binatang ke manusia, dan
tidak terdapat perbedaan asasi antara kamu dan binatang, melainkan bentuk tubuhmu
yang lurus dan rupa kaki tanganmu yang memudahkanmu bangkit untuk suatu
pekerjaan, dimana binatang tak dapat bangkit sepertimu. Inilah dia identitas
binatang yang sepintas lalu telah menjadikan pandangan manusia pada suatu arah
yang sama menarik, dimana telah datang dengannya pribadimu sejak sebelum 1500
tahun yang lalu. Dan sesungguhnya sebagaimana Dia (Allah) telah menjadikan
harta dan bumi tersdia bebas di kalangan manusia, begitu juga hari ini sangat
laku dan laris pemikiran-pemikiran yang mencanangkan untuk menjadikan arah itu
terbuka di kalangan manusia.
Adapun ide tentang wanita yang
didatangkan oleh pribadimu, kalian dapat melihatnya hari ini di Eropa dan
Amerika dengan cara keseluruhan serta perkara-perkara yang merata, malahan
mereka yang menduga bahwa dirinya adlah keturunan dari binatang, mereka
membimbing para penonton dan pendengar dengan acara percampuran seperti
binatang. Karena menurut pandangan mereka, tidak perlu lagi untuk menegakkan
garis-garis halal dan haramnya percampuran jenis antara pria dan wanita,
sekalipun antara anak kandung dengan ibunya, atau saudara laki-laki dengan
saudara perempuan atau ayah dengan putri kandungnya. Keadaannya telah menjadi
sulit hingga sampai pada garis dimana kemurniaan kasih sayang seorang ibu terhadap
anaknya hampir musnah.
Jika demikian maka telah jatuh martabat
ke dalam lembah kehinaan dan kemunduran, hal seperti ini tak dapat digambarkan
oleh manusia yang mempunya martabat tinggi. Maka jadilah kepribadian seseorang
itu menjurus ke arah yang sama, dimana kita akan dapat melihat pada titik
terakhir dari kesudahan masyarakat Eropa dan Amerika.
Adapun apa yang dikatakan pada hari ini
dengan penuh kecongkaan bahwa filsafah komunisme dan sosialisme yang telah
disodorkan oleh Marx dan dikembangkan oleh Lenin adalah filsafah modern, segala
sesuatu yang bertentangan adalah usang,
akan tetapi mereka telah membuka kedoknya dari arah filsafah ini, hingga kalian
dapat melihat dengan jelas filsafah ini, sebenarnya hanya untuk memenuhi
kepentingan kaisar, kapitalisme dan feodalisme dengan memperbudak manusia dan
menjadikannya hina di sisi manusia.
Maka jalan untuk mendapatkan penghasilan yang
sudah terbagi di kalangan para kapitas, para manager perusahaan dan pemilik
tanah, dan jalan untuk membagi sesuatu yang sudah terbagi di tangan banyak
orang yang berlainan tingkatannya, dimana segelintir dari individu yang
memelihara sistem komunisme, sedangkan jiwa para individu itu yang memancangkan
seluruh kekuatannya terhadap seorang kaisar yang sudah membentengi sistem itu
dengan tentara, politis, undang-undang dan hukum. Tak kuasa bagi seseorang
berhadapan dengan mereka untuk menyumbangkan idenya yang bertentangan, yang sekiranya
membawa kebaikannya jika ia jelaskan.
Apabila dikritik oleh seseorang, mereka
memutar haluan ke garis yang samar-samar untuk menolak ide mereka, dengan
tahanan dan bermacam-macam siksaan ditimpakan kepada yang bersangkutan oleh
polisi politik, dimana lidah tak mampu lagi untuk menjelaskan lalu dicabutnya
pengakuan-pengakuan, dituduhnya dengan sekeji-keji tuduhan, kemudia dinaikkan
masalahnya ke komisi yang disebut dengan pengadilan untuk menundukkan dengan
menggunakan kekerasan dan penyiksaan yang keji. Dan apabila si terdakwa
tergolong orang yang berilmu dan pemikir, maka diletakkanya di rumah sakit saraf.
Sementara pemimpin sistem komunis mengatakan bahwa, hanya orang gila dan sempel
yang menjadikan metode pemikirannya (komunis) dan metode pemikiran mereka
berdiametrikal (bertentangan).
Sesungguhnya sistem ini sekalipun
disifati dengan sistem sosialisme/komunisme, tidak ada lapangan bagi jenis
apapun dari kebebasan manusia, tiada perbedaan antara komunisme dan sosialisme
kecuali komunisme yang menerapkan sistemnya dengan paksa, sedangkan sosialisme
dengan jalan demokratis, dan kedua-duanya saling bertemu pada tujuan dengan
motifnya, yaitu untuk mendapatkan penghasilan selain dari pemerintah.
Kemudia dialah yang mengambil alih
pembagian kebutuhan hidup, dimana pemerintah memancangkan kepada orang-orang
yang menertibkan pusat-pusat kepemimpinan, peletak garis-garis kehidupan
masyarakat keseluruhan dan turun tangan untuk melaksanakan garis-garis
perbandingan hukum. Mereka itu sekalipun berpaling dari gelanggang
pemberontakan berdarah, atau dari medan perjuangan demokratis, para diktator
membenarkannya secara terbuka tanpa da keraguan, inilah diktator yang tiada
tara bandingannya dalam sejarah manusia.
Masa kini telah menantang para pemuda
mu’min :
Siapakah gerangan yang bangkit dan
melarang tersebarnya kesesatan, lalu melakukan di tempat petunjuk-petunjuk
Allah?
Dan siapakah gerangan yang mewarnai wajah
ilmu pengetahuan modern dan teknologi dari kebejatan manusia kepada kebaikan
dan kebahagiannya?
Dan siapakah gerangan yang bangkit dengan
ideologi islam yang menumbangkan seluruh filsafah-filsafah yang memutarbalikkan
manusia kepada binatang?
Dan siapakah dia yang mampu mengarahkan
sesuatu yang timbul di kehidupan dan menyelamatkan anak adam dari jurang
kehinaan?
Inilah tantangan-tantangan yang
dikemukakan oleh masa kini kepada pemuda yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya.
Sesungguhnya jika para penyebar kesesatan
dan kebatilan memiliki peralatan materil sebanyak 95%, sedang penyebar kebaikan
dan kebenaran tidak memiliki kecuali 5% darinya, maka pasti dengan kebenaran
ideologinya dan kekuatan morilnya, penyebar kebaikan akan dapat menumbangkan
penyebar kebatilan.
Oleh : Abul A’la Al-Maududi
Alih Bahasa : M. Amin
Tidak ada komentar: